MAKALAH TEOLOGI ISLAM TERAPAN
ANTARA IMAN, GAIRAH KERJA DAN BERIBADAH SESEORANG
PENDAHULUAN
Iman tidak lepas dari keyakinan dan pembahasan tentang iman itu sendiri ialah bagaimana mengucapkan di lisan, meyakini dalam hati dan melaksanakan dalam perkataan, jika ketiga term tersebut telah sempurna maka bisa dikatakan bahwa orang yang beriman dalam konsep tersebut juga sempurna ke-Imanannya. Akan tetapi tidak semudah itu ketika rukun-rukun iman dijadikan sebagai landasan peradaban dan pada satu sisi terhimpun seperangkat kekuatan dan kemampuan dan di sisi lain terdapat seperangkat kekuatan yang merangsang seseorang untuk maju dan berkembang di dunia ini, serta menjadikan mereka mampu merebut sarana dan prasarana Allah SWT dengan beribadah dan beramal shaleh.
PEMBAHASAN
A. IMAN
Keimanan seseorang terhadap sesuatu bisa dalam hati orang tersebut telah tertanam kepercayaan dan keyakinan tentang sesuatu. Kata iman berasal dari bahasa Arab, yang terdiri dari tiga huruf yaitu, Hamzah, Mim dan Nun yang merupakan kata kerja dari masdar al_amin (Keimanan) lawan kata dari al-Khauf. Iman merupakan ketentraman dan kedamaian kalbu, yang dari itulah muncul al-Amanah (bisa dipercaya) lawan kata dari al-Khiyanah (khianat, keinggaran). (ref. Abul A’la Maududi, dasar-dasar Iman, Pustaka,
Bandung, 1986.
hal. 182.).
Beberapa buah dan pengaruh keimanan bagi kehidupan sehari-hari bagi manusia diantaranya:
- Menjadikan orang lebih percaya diri.
- Memberi ketenangan.
- Memberi rasa aman.
- Memberi kebahagiaan.
- Menjadikan orang beriman hidup optimis dan pasti.
Dari penjelasan diatas, dikatakan bahwa orang yang beriman harus didasari dengan:
Iman ialah engkau percaya kepada Allah, malaikatnya, para Rasulnya, hari kemudian dan engkau percaya kepada takdir baik dan buruknya).(ref.Al Nawawi, Syarah Matan Al-Qur'an, 1996,
hal. 17)
B. IBADAH
Menurut bahasa kata "ibadah" berarti patuh (al-tha'ah), tunduk (al-khuduk) ubudiyah artinya tunduk (al-khduk) dan merendahkan diri (al-tazallu). Dalam pengertian khusus ibadah adalah perilaku manusia yang dilakukan atas perintah ALlah SWT seperti shalat, zakat, puasa dan lain sebagainya. (ref.Charles Schafer, Bagaimana Mempengaruhi Anak
(Semarang Dhahara Prize, 1994), hal. 16).
Dasar pelaksanaan ibadah bagi seseorang dalam agama Islam merupakan cara untuk mensucikan diri bagi jiwa manusia atau pun kehidupan sehari-hari.
Tujuan ibadah dalam Islam bagi seseorang adalah:- Untuk memperkuat keyakinan dan pengabdian kepada Allah SWT.
- Untuk memperkuat tali persaudaraan dan tali kasih sayang seorang muslim.
- Disamping untuk latihan spritiual ibadah juga dapat merupakan latihan moral.
Meskipun tujuan peribadatan seseorang adalah untuk mengingat dan memuliakan Allah SWT, namun perlu ditekankan bahwa kemualaan dan keagaungan ALlah SWT tidak tergantung sedikitpun pada pemuliaan dan pengakuannya. Karena seseorang tidak dapat bergantung pada ciptaan-Nya dan bebas dari segala kebutuhan.
Tetapi apabila seseorang membutuhkan bentuk-bentuk peribadatan yang berulang-ulang untuk menjaga kebutuhannya dengan Allah SWT. Syarat-syarat diterimanya ibadah seseorang ialah:
- Ikhlas, yakni semata-mata karena Allah.
- Sah, maksudnya amal itu dilakukan sesuai kehendak saja.
Ibadah merupakan cinta karena berlangsung atas dasar rasa cinta yang mudni yang maha pencipta Allah SWT serta diiringi dengan kerendahan hati yang sempurna.
KESIMPULAN
Bahwa seseorang masih dikatakan muslim ketika keinginan seseorang masih terpelihara dan masih memenuhi segala ke-Imanan. Iman adalah ketentraman dan kedamaian kalbu. Iman tertanam dalam hati seseorang tersebut telah tumbuh suatu kepercayaan dan keyakinan tentang sesuatu. Adapun ibadah mempunyai makna perilaku manusia yang dilakukan atas perintah Allah seperti shalat, zakat, puasa dan lain-lain.
PENUTUP.
Demikianlah makalah ini saya buat, saran, kritik serta pendapat senantiasa saya terima guna kesempurnaan makalah ini dan semoga makalah ini berguna dan bermanfaat menurut kegunaanya. Apabila ada kata-kata maupun penulisan yang kurang berkenan dihati pembaca maka saya mohon maaf.
DAFTAR PUSTAKA
- Abul A'la Maududi, Dasar-dasar Iman, Pustaka, Bandung, 1986.
- Al Nawawi, Syarah Matan Al-Qur'an, 1996.
- Charles Schafer, Bagaimana Mempengaruhi Anak, (Semarang, Dhahara Prize, 1994).
- Harun Nasution, Islam Ditinjau dari Berbagai Aspeknya, (Jakarta, Bulan Bintang, 1995)
0 comments:
Post a Comment